Senin, 07 April 2008

PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

OLEH: SAHRUDDIN

PERTEMUAN PERTAMA

PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

Mata kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Publik merupakan mata kuliah yang sifatnya pengantar untuk mempelajari ilmu-ilmu yang lebih spesifik dan luas dalam ranah keilmuan yang berhubungan dengan administrasi public.

Mata kuliah ini diharapkan merupakan dasar atau basis (basiswetenschap) dari suatu disipli inlmu yang menyangkur ilmu administrasi public.

Sebelum melangkah jauh memasuki bagian yang lebih dalam dari mata kuliah ilmu administrasi public, baiknya kita mengatahui terlebih dahulu arti dari kata yang membentuk judul mata kuliah ini, mulai dari kata pengantar, ilmu, administrasi dan public dan juga disandingkan dengan istilah istilah lain sebagai perbandingan>

Pengantar secara sederhana diartikan sebagai pembuka menuju sesuatu yang lebih dalam, jadi mata kuliah ini dimaksud sebagai pengantar adalah pengantar menuju suatu keilmuan yang lebih dalam di ranah ilmu administrasi public.

Ilmu (science) menurut prof. Prajudi harus mempunyai objek, terminology yang khas, metodologi yang khas, filosofi yang khas dan teori yang khas. Sedangkan menurut prof Nawawi ilmu harus memiliki objek, metode, sistematika dan mesti bersifat universal.

Sedangkan menurut prof Soerjono Soekanto bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan (knowledge) yang tersusun sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran,pengetahuan mana selalau dapat diperisa dan di telaah (dikontrol) dengan kritis oleh setia orang lain yangmengetahuinya. Perumusan tadi sebetulnya jauh dari sempurna, akan tetapi yang terpenting adalah bahwa perumusan tersebut telah mencakup beberapa unsur yangpokok. Unsur-unsur (elements) yang merupakan bagian-bagian yang tergabung dalam suatu kebulatan adalah:

a. Pengetahuan (knowledge)

b. Terususn secara sistematis

c. Menggunakan pemikiran

d. Dapat dikontrol secara kritis oleh oranglain atau umum (objektif)

Sekarang sebenarnya dimana letak ilmu? Ilmu adalah bagian dari pengetahuan sehingga setiap ilmu sudah barang tentu adalah pengetahuan (knowledge) dan sebaliknya setiap pengetahuan belum tentu ilmu.

Jadi secara garis besar ilmu pengetahuan dibagi atas dua bagian:

1. ilmu-ilmu sosial

a. ilmu filasafat

b. ilmu hukum

c. ilmu politik

d. ilmu administrasi

i. administrasi negara

1) administrasi kepegawaian

2) manajemen

3) kepemimpinan

ii. adminisrasi niaga

1) manajemen

2) manajemen produksi

3) hubungan industri

e. ilmu ekonomi

f. ilmu akutansi

g. ilmu komunikasi

h. ilmu antropologi

i. ilmu sejarah

2. ilmu-ilmu eksakta

a. ilmu telnik

b. ilmu kedokteran

c. ilmu ukur

d. ilmu metalurgi

e. ilmu hewan

f. ilmu tumbuh-tumbuhan

g. ilmu statististik

h. ilmu agronomi

Seni menurut George R. Teery: art is personal creative power skill in perfomance, maksudnya seni adalah kekuatan pribadi yang kreatif, ditambah dengan keahlian dalam menampilkan karyannya.

Administrasi Sebagai Ilmu dan Sebagai Seni

Administrasi Negara sebagai suatu ilmu pengetahuan (science) berkembang sejak abad XIX, tetapi Administrasi sebagai Seni telah berkembang sejak timbulkan peradaban-peradaban manusia (dalam praktek) dan pada saat ini dia ada dalam setiap kegiatan, jadi dia adalah seni.

Administasi Negara sebagai suatu ilmu pengetahuan kita cerna sebagai bidang studi atau lapangan penyelidikan ilmiah. Sebagai suatu bidang studi Adminsitrasi Negara membahas setiap aspek kegiatan pemerintahan untk melaksanakan hukum dan memberi pengaruh pada kebijaksanaan politik.

Administrasi Negara sebagai suatu ilmu pengetahuan akan bermamfaat apabila prinsip-prinsip, rumus-rumus dan dalil-dalil diterapkan dalam usaha meningkatkan kehidupan bangsa dan negara. Administrasi dalam suatu praktek adalah suatu seni dan ini adalah merupakan suatu proses yang perlu di kembangkan terus-menerus supaya adminsitrasi itu merupakan suatu sarana untuk mencapai tujuannya.

Pendapat yang menyatakan Administrasi Negara sebagai suatu Ilmu dan sebagai suatu Seni lebih tepat dikatakan administrasi sebagai suatu Ilmu dan Seni.

Presthus mengikuti pandangan yang menyatakan bahwa administrasi negara ilmu dan seni, tatkala dia merancang dan melaksanakan kebijakanaan publik.pendapat ini juga didukung oleh Dimock, yang menyatakan bahwa sebagai bidang studi administrasi membahas aspek kegiatan pemerintahan untuk melaksanakan hukum dan memberikan pengaruh kepada kebijaksaaan politik, dan sebagai suatu proses administrasi negara adalah semua langkah yang diambil dalam penyelesaian pekerjaan, dan sebagai suatu kemapuan Administrasi Negara akan mengkoordinasikan dan mengarahkan aktifitas-katifitas orang-orang dalam lembaga-lembaga publik.

Administrasi Negara sebagai suatu ilmu pengetahuan tidak terlepas kaitannya dengan ilmu-ilmu social lainnya. Adapun ilmu social yang mempunyai kaitan yang erat dengan Ilmu Administrasi ialah ilmu politik, ilmu hukum, ilmu ekonomi, ilmu sejarah, ilmu jiwa, filisofi dan antropologi.

Administrasi menurut the Liang Gie adalah segenap rangkaina kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerjasama mencapai tujuan tertentu. Menurut Sondang P. Siagian administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan dari keputusan keputusan yangtelah diambil dan pelaksanaannya itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya. Menurut Hadari Nawai administrasi adalah kegiatan atau rangkain kegiatan sebagai proses pengendalian usaha sekelompok manusia untuk mecapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.

Defenisi para ahli tentang administrasi ini sangat banyak dan pada prinsipnya mempuntyai pengertian yang sama yaitu antara lain:

1. kerjasama

2. banyak orang

3. untuk meencapai tujuan bersama

Artian diatas adalah dalam artiluas sementara dalamarti sempit bahwa administrasi diartikan hanya sebagai tata usaha, memang tata usaha merupakan unsur dari administrasi dalam arti luas. Secara lengkap unsur-unsur pelaksanaannya sebagai berikuT;

1. pengroganisasi

2. manajemen

3. tatahubungan

4. kepegwaian

5. keuangan

6. tata usaha

7. perwakilan

8. dll

Manajemen merupakan bagian dari administrasi sehingga administrasi tidak dapat dijalankan tanpa ada manajemen dan inti dari manajemen adalah kepemimpinan.

Publik berasal dari kata Public dalam bahasa inggris yang arinya umum, masyarakat dan negara. Sebenarnya dalam bahasa indonedia kalau sesuai bisa diberi terjemahan praja, hanya sejak zaman belanda kata-kata ini sudah salah kaprah, arti sebenarnya dari praja ini adalah rakyat sehingga dapat diartikan pemerintahan yang melayani rakyat yang dalam istilah pamongpraja (palayan rakyat).

Arti dari public diartikan ”umum” berasal dari public offering (penawaran umum), public owneship (milik umum) dan public service corporation (perseroan jasa umum), sementara diartikan sebagai ”masyarakat” misalnya public relation (hubungan masyarakat), public service ( pelayanan Masyarakat) danyang mendefenisikan seagai ”negara” adalah public authorities (otoritas negara, public building (gedung negara) public sector (sektor negara.

Apabila public administrastion hanya diterjemahkan sebagai administrasi negara maka kecenderungan pelayanan dan penyelenggaraan rpda pemerintahan serba negara. Negara dianggap segala-galanya.

PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

KULIAH KEDUA

Seni = Praktis dilakukan selama

manusia ada didalam kehidupan

sehari-hari

Munculnya Administrasi Negara

Ilmu =digali di kelembagaan dengan

metode penelitian (metode

analisa, sistematika = ada

rumusnya sendiri, prinsip)

Administrasi Negara sebagai suatu ilmu pengetahuan (science) berkembang sejak abad XIX, tetapi Administrasi sebagai Seni telah berkembang sejak timbulkan peradaban-peradaban manusia (dalam praktek) dan pada saat ini dia ada dalam setiap kegiatan, jadi dia adalah seni.

Administasi Negara sebagai suatu ilmu pengetahuan kita cerna sebagai bidang studi atau lapangan penyelidikan ilmiah. Sebagai suatu bidang studi Adminsitrasi Negara membahas setiap aspek kegiatan pemerintahan untk melaksanakan hukum dan memberi pengaruh pada kebijaksanaan politik.

Administrasi Negara sebagai suatu ilmu pengetahuan akan bermamfaat apabila prinsip-prinsip, rumus-rumus dan dalil-dalil diterapkan dalam usaha meningkatkan kehidupan bangsa dan negara. Administrasi dalam suatu praktek adalah suatu seni dan ini adalah merupakan suatu proses yang perlu di kembangkan terus-menerus supaya adminsitrasi itu merupakan suatu sarana untuk mencapai tujuannya.

Pendapat yang menyatakan Administrasi Negara sebagai suatu Ilmu dan sebagai suatu Seni lebih tepat dikatakan administrasi sebagai suatu Ilmu dan Seni.

Presthus mengikuti pandangan yang menyatakan bahwa administrasi negara ilmu dan seni, tatkala dia merancang dan melaksanakan kebijakanaan publik.pendapat ini juga didukung oleh Dimock, yang menyatakan bahwa sebagai bidang studi administrasi membahas aspek kegiatan pemerintahan untuk melaksanakan hukum dan memberikan pengaruh kepada kebijaksaaan politik, dan sebagai suatu proses administrasi negara adalah semua langkah yang diambil dalam penyelesaian pekerjaan, dan sebagai suatu kemapuan Administrasi Negara akan mengkoordinasikan dan mengarahkan aktifitas-katifitas orang-orang dalam lembaga-lembaga publik.

Administrasi Negara sebagai suatu ilmu pengetahuan tidak terlepas kaitannya dengan ilmu-ilmu social lainnya. Adapun ilmu social yang mempunyai kaitan yang erat dengan Ilmu Administrasi ialah ilmu politik, ilmu hukum, ilmu ekonomi, ilmu sejarah, ilmu jiwa, filisofi dan antropologi.

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Sejarah telah menunjukkan pada kita sejak timbulnya perabadaban manusai di dunia ini prinsip-prinsip administrasi tersebut telah dilaksanakan oleh mereka. Hal ini dapat terlihat dengan adanya peninggalan-peninggalan sejarah seperti Candi Borobudur, Candi Kalasan dan pagar tmebok raksasa di China dan lain-lain. Semua ini menunjukkan bahwa pada tersebut prinsip-prinsip administrasi telah dilaksanakan.

Teguhnya kedudukan administrasi negara dalam kehidupan masyarakat sekarang ini tidak bisa dilepaskan dari faktor sejarah tersebut. Apa yang di capai oleh administrasi sekarang adalah merupakan suatu rangkaian perjalanan sejarah yang panjang. Perlu diketahui di sini bahwa setiap perkembangan Ilmu Administrasi maka pada waktu yang bersamaan akan timbul pula perkembangan-perkembangan substansi-substansi yang menajdi objek penelitian dalam ilmu administrasi negara/niaga, administrasi keuangan dan kepegawaian.

Dalam ilmu administrasi negara timbul perkembangan-perkembangan baru yang melahirkan disiplin-disiplin baru, misalnya administrasi, niaga, administrasi pembanguna, manajemen produksi, manajemen pemasaran dan lain-lain.

Berdasarkan perjalanan sejarah tersebut pertumbuhan administrasi negara dapat dibagi:

1. CINA KUNO

Kegiatan administrasi yang dipraktekkan di Cina Kuno dapat dilihat dari semangat yang dikemukakan oleh doktrin-doktrin Confisius. Salah satu doktrin tersebut adalah:

a. Penyelenggaraan rumah tangga pemerintahan yang baik

b. Perlunya melakukan seleksi pegawai pemerintahan yang cakap dan jujur

Ajaran-ajaran ini banyak berkenaan dengan kode-kode etik. Masalah pemerintahan sebenarnya merupakan pusat dari Filosofi Confisius dan merupakan titik sentral dari Cina

Berbagai karya Confusius yang berharga adalah minatnya terhadap metode-metode yang pada zaman sekarang dikenal dengan istilah administrasi dan manajemen. Confusius dikenal tidak hanya seorang sebagai ahli filsafat tapi juga dikenal sebagai rohaniawan dan administrator yang besar. Hal ini dapat dilihat dengan teraturnya sistem administrasi Tiongkokm Kuno selama ia menjabat sebagai perdana menteri. Dia telah menyusun apa-apa yang di sebut ’’ ketentuan-ketentuan administrasi negara (rule administration)’’ yang merupakan kode etik bagi pejabat pemerintahan.

Tokoh kedua adalah Chow yang juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri, beliau telah menciptakan apa yang disebut ’’ Undang-Undang Dasar Chow’’ (The Constitution of Chow) yang merupakan syarat-syarat yang harus ditempuh dan dipenuhi oleh pegawai negeri.

Syarat tersebut cukup berat walaupun dilihat dengan kacamata masyarakat modern, yaitu:

a. Adanya Kejujuran

b. Kecakapan

c. Penganbdian kepada kepentingan umum

d. Pengetahuan yang luas dan mendalam

e. Kemampuan untuk selalu sibuk

f. Produktif

Satu analisis mengenai administrasi negara Cina Kuno telah juga dikemukakan oleh Leonard Hsu.

Ada lima prinsip administrasi negara yang diangkat dari ajaran Confusius, yaitu:

1. Pejabat dan penguasa harus mengetahui kondisi menyeluruh dari negera.

2. Pimpinan pemerintahan harus memilki alat untuk mendekati satu masalah dengan mengupayakan perbedaan-perbedaan yang tajam dan pada akhirnya mengadakan pemecahan.

3. Semangat publik harus esensial untuk ketepatan penyelenggaraan urusan-urusan pemerintahan.

4. pemerintah harus mengembangkan kesejahteraan

5. Administrasi negara tetap dalam keadaan publik yang mempunyai sifat mulai, tidak angkuh dan berkemampuan.

2. YUNANI KUNO

Di kalangan bangsa Yunani Kuno juga terdapat fenomena adaministrasi. Hal-hal yang berkaitan dengan administrasi negara sangat menonjol dalam alam fikiran orang Yunani Kuno. Sumbangan terbesar dari Yunani Kuno. Walaupun tidak langsung dalam ruang lingkup admisnitrasi dan menajemen adalah konsep demokrasi.

Memang perlu diakui konsep demokrasi yang dikembangkan dan berlaku di Yunani Kuno tersebut berbeda dengan konsep yang kini berlaku secara umum.

Perbedaan demokrasi pada zaman dulu dengan zaman sekarang adalah:

1. Pria

2. Dewasa (21 tahun)

3. Lahir di Athena

4. Orang tua warga negara Athena

Suatu ciri khas yang terdapat dalam masyarakat Yunani Kuno adalahs setiap orang tergolong rakyat, paling sedikit satu kali dalam hidupnya menjadi pegawai negeri tanpa bayarannya.

Dilihat dari sejarah, pembangunan administrasi Yunani tercermin dalam pidato pemakaman yang disampaikan oleh Pericles untuk menghormati mereka yang gugur dalam perang Peloponesia (430 SM). Diantara ucapannya adalah: pemerintahan kita adalah demokratis karena administrasinya berada di tangan rakyat banyak dan bukan di tangan segelintir orang. Didamping Pericles masih banyak nama-nama seperti Socrates dan Plato yang nampaknya bersemangat dalam mengkaji hubungan antara negara dan masyarakat. Socrates telah mendiskusikan peranan manajer dalam temu wicaranya dengan Nocomachides.

3. ROMAWI KUNO

Apabila dilihat pada zaman Romawi Kuno berbeda dengan Yunani Kuno, karena Roma dipandang lebih realistis dan lebih mempunyai warna methodologis. Sekalipun demikian administrasi Roma mempunyai persamaan dengan administrasi Yunani Kuno dalam hal bahwa bangsa Roma tidak merinci sistem administrasi mereka. Bukti-bukti sejarah telah memperlihatkan dengan nyata dan telah memaperkan dan mendemonstrasikan kemampuan sistematik mereka mengenai manajemen. Sumber ilmiah yang penting yang dapat dipelajari mengenai perkembangan administrasi dan menajemen pada zaman Romawi Kuno ialah karya ahli filsafat terkenal Cirero yang masing-masing bukunya berjudul:

1. De Officii (the office) dan

2. De legibus (the law)

Dalam buku tersebut ia menjelaskan bahwa pemerintah Romawi Kuno untuk pertama kalinya memerintah daerah yang sangat luas yang telah mereka ketahui pada waktu itu melalui apa yang disebut dengan istilah ’’approach systems’’ atau pendekatan sistem.

Tugas pemerintah pada waktu itu telah dibagi dalam departemen-departemen yang disebut dengan magistrates yang dipimpim oleh magistrator. Di samping itu Romawi Kuno telah pula dapat mengembangkan Administrasi Militer, Administrasi Pajak dan Administrasi Perhubungan.

PERTUMBUHAN ADMINISTRASI NEGARA DI INDONESIA

Perkembangan administrasi negara di Indonesia dimulai pada saat diterapkannya Undang-Undang Perbendaharaan Negara (ICW) atau Indische Comptabliteit Wet tahun 1864 dan baru dimulai pada tanggal 1 Januari 1866. pada tahun 1866 tersebut adalah tahun APBN pertama bagi Indonesia. Sebeòum tahun 1866 tersebut banyak keuangan negara yang tidak menentu keadaannya. Bangsa Belanda yang bersifat pelit dan teliti memgenai pertanggungjawaban keuangan sehingga tidak segan meminta pertanggungjawaban dari Gubernur jenderal dan Raja Willem I dan Raja Willem II sampai-sampai Raja Belanda melepaskan kekuasaannya kepada Dewan Perwakilan Rakyat Belanda yang sejak waktu tersebut selalu meminta pertanggunjawaban kepada Pemerintah Belanda yang ada di Indonesia dan Den Haag tentang segala sesuatu yang terjadi di Indonesia.

Sistem pemerintahan dan administrasi negara Departemental dan Budgeter di Indonesia dimulai pada tahun 1866 dan selanjutnya dipakai sebagai pola untuk pengembangan administrasi negara Indonesia hingga saat tentara Jepang masuk ke Indonesia pada tahun 1942.

Sampai tahun 1903 yang berperan dalam memegang Administrasi Negara Indonesia adalah Bangsa Belanda, hal ini disebabkan oleh karena pada waktu itu Bangsa Indonesia belum banyak mempunyai keahlian dalam bidang tersebut. Pada saat Bangsa Belanda berdatangan ke Indonesia, sifatnya sangat berbeda dari dari Bangda Belanda yang telah lama berada di Indonesia seperti pikirannya yang bebas dan demokratis, menentang praktik pengekangan dan pembodohan terhadap rakyat Indonesia, seperti yang dilakukan oleh pejabat bangsa Belanda. Hal ini dilakukan oleh karena kekhawatiran orang Belanda yang merasa takut akan kecerdasan otak dan kemajuan berpikir bangsa Indonesia, terutama di pulau Jawa dan Madura. Kesempatan hanya diberikan kepada putra-putri Indonesia yang beragama kristen dan keluarga golongan elit dan yang tidak tekun kepada agama. Hal tersebut akan menimbulkan dua golongan besar yang menentang pemerintahan Belanda, yaitu golongan Islam yang merasa dikhianati di negerinya sendiri dan golongan nasionalis yang beraliran filasafat kejawen yang antara lain mempergunakan ajaran-ajaran Ki Ronggowarsito dan Mangkunegoro yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan semangat dan keyakinan yang termuat dalam ajaran-ajaran tertentu.

Adanya dua golongan besar tersebut yang tidak sejalan dengan politik pemerintah, yakni golongan Islam dan Nasionalis maka pemerintah Belanda mengambil tindakan-tindakan di bidang jiwa administrasi negara yang dipandangnya tidak melanggar hukum dan tidak melanggar hak-hak azasi manusia yakni depolitisasi dan birokrasi dari aparatur pemerintah ddan administrasi negara. Dengan adanya depolitisasi maka semua pegawai negeri berikut isteri dan anak-anaknya yang menjadi tanggungjawab dilarang menjadi anggota suati partai politik atau organisasi afiliasinya yang bernaung di bawahnya. Birokratisasi yakni pejabat negeri yang berhubungan dengan masyarakat luar, diwajinkan menangani semua urusan dengan secepat-cepatnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

PERKEMBANGAN SEJAK TAHUN 1966

Sejak tahun 1966 telah dilakukan penyempurnaan administrasi negara dan aparatur pemerintah, antara lain meliputi penyusunan dan penyempurnaan, susunan organisasi departemen-departemen dan penyempurnaan aparatur pemerintah lainnya. Dalam penyempurnaan susunan organisasi departemen, pembagian tugas dan tanggungjawab setiap unit dalam aparatur pemerintah diperjelas dan dipertegas.

1. Balam penyempurnaan tersebut dimasukkan pula berbagai sistem manajemen antara lain sistem perencanaan dan anggaran. Hasil pembangunan tersebut telah dirasakan yang menyebabkan masyarakat mengharapkan pelayanan dari aparatur pemerintah yang lebih baik.

2. Pembangunan nasional yanhg meningkat memerlukan aparatur pemerintah yang dinamis untuk mencapai dapat memenuhi tantangan yang selalu meningkat.

3. Untuk dapat berperan sebagai agen pembangunan (agent of development) para karyawan harus mampu melepaskan diri dari ikatan historis yang menghambat dalam arti dapat menanggulangi kebiasaan selama ini.

4. Heteroginitas sosial dan pendidikan di kalangan Pegawai Negeri Sipil perlu diatasi dengan pola pikir yang sama. Dengan pola pikir yang sama itu pelaksanaan peraturan perundang-undangan akan lebih flexibel.

5. Koordinasi dalam penanganan masalah-masalah yang menyangkut bidang tugas beberapa instansi perlu dilembagakan sehingga selera pribadi dalam mengatasi masalah-masalah akan dapat dihindari.

Orde Baru lahir tahun 1966 tersebut adalah merupakan tatanan yang bertekad untuk melakukan koreksi total terhadap penyelenggaraan dan penyimpangan yang terjadi terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 secara murni dan konsekwen.

Usaha penyempurnaan administrasi negara tersebut oleh Orde Baru dapat dibagi 2 kurun waktu:

1. Kurun waktu 1966-1969

2. Kurun waktu 1969-1974 sampai dengan sekarang

1. Kurun waktu 1966-1969

Orde Baru pada kurun waktu tersebut telah mengambil langkah-langkah keputusan yang amat penting dalam bidang administrasi negara, yaitu membentuk suatu tim dalam rangka membantu Presiden dalam menertibkan aparatur pemerintah yang dikenal dengan Penertiban Aparatur yang disingkat dengan PAAP yang diketuai oleh Dr. Awaluddin Djamin.

2. Kurun Waktu 1969 sampai dengan 1997

Pelita pertama yang dimulai dari tahun 1969 sampai tahun 1974 untuk membina dan mengarahkan dan melaksanaan berbagai pembangunan, dibentuklah kabinet pembangunan pertama dimana didalamnya terdapat seorang menteri negara yang bertanggungjawab di bidang Penertiban dan Penyermpurnaan Aparatur Negara. Pada saat itu situasi menghendaki tuntutan-tuntutan daru yang belum pernah dialami sebelumnya, daya guna, hasil guna serta tepat guna seluruh aparatur pemerintahan mutlak perlu ditingkatkan. Peningkatan, penyempurnaan dan bahkan pembauran administrasi negara menjadi semakin perlu dan penting oleh karena aparatur pemerintah dalam pengabdiannya tidak lagi membatasi diri pada pelaksanaan tugas-yugas klasik pemerintah, seperti pemeliharaan keteriban dan keamanan, pemungutan pajak, menyelenggaraan hubungan diplomatik dan kegiatan pemerintah lainnya, aka tetapi juga diberi tugas baru sebagai penggerak pembangunan.

Kurun waktu 1997-sekarang

Dengan adanya reformasi dan kebebasan yang dituntut oleh masyarakat indonesia akan berbagai hal yang terjadi dinegara ini, maka dengan sendirinya ada perubahan dan perkembangan terjadi dalam ruang lingkup administrasi negara bak dari segi teoritis dan praktis, dimana hal-hal yang sifatnya baru dan adanya perubahan begitu gencar disuarakan asyarakat baik melalui demontrasi, media massa dan dilingkungan universitas dengan kajian-kajian yang lebih komprehenship. Maka muncul yang di rsebut reformasi administrasi. Dimana ada beberapa hal yang dituntut dari penyelenggaraan administrasi seperti adanya lima alat pengukur reformasi administrasi.

1. penekanan baru terhadap program

2. perubahan sikap dan perilaku masyarakat dan anggota birokrasi

3. perubahan gaya kepemimpinan yang mengarah kepada komunikasi terbuka dan manajemen yang patisipatif.

4. penggunaan sumber daya manusia yang lebih efisien

5. pengurangan penggunaan pendekatan legalistik

Perkembangan Administrasi Negara

Ada 3 pase




Pase Pra Sejarah Pase Sejarah Pase Modern

(berakhir 1 Masehi) (1Masehi-1986) 1986-sekarang











Zaman Mesootania Zaman Kegelapan Manajemen

Zaman Babilonia Ilmiah

Zaman Mesir Kuno muncul Katolik Roma

Zaman Tiongkok Kuno Henry Fayol

Zaman Romawi Kuno Ditutup oleh : Predrik

Zaman Yunani Kuno Taylor (Scientific), Elton B. Mayo

Administrasi Modern

PARADIGMA ADMINISTRASI NEGARA

Paradigma I Dikotomi Politik Dan Administrasi Negara (1900 – 1926)

Politik

Dua fungsi Pemerintahan

Administrasi (pusat birokrasi

Pemerintahan)

Administrasi Negara Bagian dari Politik (terjadi Pendekatan)

Tokoh-tokohnya adalah Frank J Goodnow dan Leonard D. White

Paradigma II Prinsip-prinsip Administrasi Negara (1927 – 1937)

Adminitrasi Negara sebagai Ilmu tersendiri à mempunyai

prinsip-prinsip menurut Luther Gullick, prinsip-prinsip

tersebut antara lain :

1. Planning

2. Organizing

3. Staffing

4. Directing

5. Coordinating

6. Reporting

7. Budgeting

Tokoh-tokohnya adalah W.E Willoughby, L. Gullick, Urwick

Paradigma III Administrasi Negara sebagai Ilmu Politik (1956 - 1970)

Adminitrasi Negara kembali ke kandangnya, yaitu Ilmu

Politik Administrasi negara dipandang sebelah mata

Paradigma IV Adminitrasi Negara sebagai Ilmu Administrasi (1970 – 1980)

Mengembalikan Administrasi Negara ke Ilmu Administrasi

Paradigma V Administrasi Negara sebagai Ilmu Administrasi Negara

(1980 – Sekarang)

Keluarga










Bapak Ibu

(Politik) (Administrasi)

Kawin




Lahir Administrasi negara

Ciri-ciri Adminitrasi Negara :

1. Administrasi Negara adalah suatu kegiatan yang tidak bisa dihindari

2. Administrasi Negara adanya kepatuhan

3. Administrasi Negara mempunyai prioritas

4. Administrasi Negara mempunyai ukuran yang tidak terbatas

5. (Sangat luar à lingkupnya: laut, udara, darat, dll)

6. Top manajemen bersifat politik

7. Pelaksanaan Administrasi Negara sulit di ukur

8. (karena beragam : kesehatan, keamanan,dll)

Hubungan Ilmu Administrasi dengan Ilmu-Ilmu Lainnya

Sebagai suatu ilmu administrasi tidak terlepas ikatanya dengan ilmu-ilmu social lainya, seperti ilmu-ilmu:

1. ILMU HUKUM

Adalah suatu ilmu yang mempelajari norma-norma yang hidup dalam masyarakat. mempunyai norma-norma yang hidup dimasyarakat, kelangsungan yang dinamis dari administrasi dapat dijamin apabila ia taat pada hukum baik tertulis maupun tidak tertulis Hubungan dengan ilmu administrasi adalah agar kelangsungan hidup yang teratur dan perkembangan yang dinamis dari ilmu administrasi hanya akan dijamin apabila ilmu tersebut taat pada hukum yang tertulis maupun tidak tertulis.

2. ILMU EKONOMI

Adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang kebutuhan manusia yang tidak terbatas, sedangkan alat-alat terbatas. Administrasi bergerak atas prinsip yang sama, karena tujuan organisasi pada hakekatnya tidak terbatas sedang sumber-sumber terbatas, yang hanya terdapat perbedaaannya adalah dari segi objeknya. kebutuhan manusia yang selalu tidak terbatas sedangkan sumber-sumbernya terbatas

3. ILMU POLITIK

Adalah suatu ilmu yang mempejari percaturan kekuatan dan kekuasaan dalam masyarakat. Admnistrasi adalah policy execurtion ialah kebijakan penguasa seseuai dengan politik. Leonard D. White menyatakan apabila politik berakhir maka administrasi mulai (administrasi harus melibatnya diri dengan politik).

4. SEJARAH

Adalah suatu ilmu yang menyelidiki keseluruhan tindakan-tindakan manusia pada masa lampau guna diambil manfaatnyanya, baik dari pengalaman masyarakat, bangsa dan pemerintah dari segi positifnya.

5. ILMU SOSIOLOGI

Adalah suatu ilmu yang mempelajari tata masyarakat. Hubungan dengan administrasi ialah bahwa administrasi berdharma bakti kepada masyarakat, baik masyarakat kecil maupun masyarakat besar yang tergabung dalam suatu organisasi dan administrasi bersentuhan kepada masyarakat

6. ILMU ANTROPOLOGI

Adalah suatu ilmu mempelajari tindak-tanduk individu dalam masyarakat. Oleh karena manusia adalah merupakan unsure terpenting dalam administrasi, maka jelas terlihat adanya persamaan objek (manusia). Yang berbeda adalah approachnya dan metodenya.

7. ILMU ETNOLOGI

Adalah suatu ilmu yang mempelajari sifat, kebudayaan dan adat-istiadat suatu bangsa. Sasarannya adalah untuk mengetahui sifat-sifat kepribadian, kelemahan dan temperamen bangsa lain. Setelah mengetahui menggerakkan mereka akan lebih mudah.

8. ILMU JIWA

Adalah suatu ilmu yang mempelajari jiwa seseorang.seseoang hanya dapat digerakkan apabila yang menggerakkan (pimpinan harus tahu dan mengerti tentang jiwa seseorang. Dengan demikian akan tercapai sesuatu yang didinginkan. Kejiwaan tersebut dapat dipelajari dapat dipejari dengan mempejari ilmu jiwa umum.

9. ILMU STATISTIK

Adalah suatu ilmu yang memepejalari angka-angka dan data-data. Dengan angka-angka dan data-data tersebut pimpinan (administrator) dapat mengambil keputusan.

PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

MATERI KULIAH KETIGA

PANDANGAN ADMINISTRASI NEGARA

1. The Liang Gie : Administrasi mencakup manajemen atau adminitrasi negara lebih luas dari manajemen.

2. John Millet : Admintrasi sama dengan manajemen

3. Dwight Waldo : manajemen mencakup administrasi (administrasi diartikan secara sempit)

PERBEDAAN DAN KESAMAAN ARTI ADMINISTRASI DAN MANEJEMEN

Pendapat yang tidak membedakan antara arti administrasi dan manajemen.

a. WILLIAM H. NEWMAN dalam bukunya Administratie Action, jelas tidak membedakan antara administrasi dan managemen. Apa yang dimaksud dengan Administrasi termasuk pula dalam arti managemen.

b. M. E. DIMOCK dalam bukunya Public Administration, ia memberikan definisi administrasi atau managemen, adalah suatu pendekatan yang terencana terhadap pemecahan semua masalah yang kebanyakan terdapat pada setiap individu atau baik Negara atau swasta.

Pendapat yang membedakan arti Administrasi dan Manajemen :

a. DALTON E. MC FARLAND dalam bukunya Management membedakan arti administrasi dan managemen :

Administrasi ditujukan terhadap penentuan tujuan pokok dan kebijaksanaannya, sedang managemen ditujukan terhadap pelaksanaan kegiatan dengan maksud menyelesaikan atau mencapai tujuan dan pelaksanaan kebijaksanaan.

b. ORDWAY TEAD juga tegas-tegas membedakan administrasi dan managemen. Hal ini dikemukakan oleh MC FARLAND dalam bukunya Management Principle and Practice sebagai berikut :

Administrasi adalah sebagi suatu proses dan bahan yang bertanggung jawab terhadap penentuan tujuan, dimana organisasi managemen digariskan, disini sifatnya menetukan garis-garis besar dari suatu kebijaksanaan dan pemberian pengarahan (general policies), sedangkan managemen ialah bagaimana secara langsung kegiatan itu dilakukan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu diadakan pengaturan-pengaturan yang seksama dan terprogram, agar tujuan tersebut dapat tercapai.

HUBUNGAN ANTARA ADMINISTRASI, ORGANISASI, MANAJEMEN

Berdasarkan teori ORDWAY TEAD dan DALTON Mc FARLAND menyatakan bahwa administrasi terdiri dari organisasi dan managemen.

· Prof. Dr. S. P. Siagian M. P. A dalam bukunya ’’Filsafat Administrasi’’ menyatakan bahwa organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formil terikat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan mana terdapat seorang/beberapa orang yang disebut atasan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.

· Menurut Mc FARLAND Organisasi adalah suatu kelompok manusia yang dapat dikenal yang menyumbangkan tenaganya/usahanya terhadap tercapainya tujuan selanjutnya.

· DIMOCK mengatakan bahwa organisasi adalah perpaduan secara sistematis dari pada bagian yang saling ketergantungan/keterkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah diharapkan.

Berdasarkan definisi di atas maka ciri-ciri organisasi adalah :

1. Adanya satu kelompok orang yang dikenal.

2. Adanya kegiatan yang berbeda-beda satu sama lain.

3. Paling terkait yang merupakan suatu kesatuan usaha.

4. Masing-masing anggota memberikan sumbangan usahanya/tenaganya.

5. Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan.

6. Adanya satu tujuan (the idea of goals).

Dari definisi tersebut di atas bahwa organisasi dapat ditinjau dari 2 segi pandangan, yaitu :

1. Organisasi sebagai wadah dimana kegiatan-kegiatan administarsi dijalankan.

2. Organisasi sebagai rangkaian hirarki antara orang-orang dalam suatu ikatan formal.

1. Organisasi sebagai wadah

Organisasi sebagi wadah, adalah tempat dimana kegiatan-kegiatan administrasi dan managemen dilaksanakan. Sebagai wadah organisasi bersifat statis. Sebagai suatu wadah dari suatu tugas dia akan menjadi penting apabila beban kerja yang dipikul oleh suatu organisasi diselenggarakan secara terus menerus. Setiap perkembangan yang timbul harus dapat ditampung dalam organisasi tersebut. Perubahan tersebut dapat terjadi dengan adanya faktor-faktor penyebab yang menuntut adanya perubahan tersebut, seperti perubahan tujuan, penggantian pimpinan, beralihannya kegiatan.

Dalam hal demikian perlu dibuat landasan yang kuat dan pemisahan yang matang sehingga perubahan organisasi tersebut tidak akan membawa akibat stagnasi dalam pelaksanaan tugas.

2. Organisasi sebagai suatu proses

Organisasi sebagi suatu proses menyoroti interaksi antara orang-orang dalam suatu organisasi. Oleh karena organisasi sebagai proses interaksi maka dia akan lebih dinamis sifatnya disbanding dengan organiasi sebagai wadah. Organisasi sebagai suatu proses akan menimbulkan dua jenis hubungan di dalam organisasi tersebut, yaitu :

1. Hubungan yang bersifat formal.

2. Hubungan yang bersifat informal.

Hubungan yang bersifat formal biasanya telah diatur berdasarkan ketentuan yang berlaku, dan adanya perincian susunan organisasi dan hubungan yang bersifat hirarki, tergambar dalam bagan organisasi. Tetapi hubungan yang bersifat informal tidak diatur dalam dasar hukum perincian organisasi dan juga tidak terlihat dalam bagan organisasi.

Hubungan yang bersifat informal tersebut antara lain adalah :

1. Hubungan yang didasarkan kepada hubungan pribadi.

2. Hubungan keahlian para anggota organisasi.

3. Hubungan kepentingan orang-orang tertentu.

4. Kesamaan kegemaran dalam kegiatan-kegiatan organisasi.

Untuk menjaga keserasian hubungan tersebut, maka hubungan yang bersifat informal tidak boleh lebih menonjol dari hubungan formal. Hubungan formal harus tumbuh dengan sehat. Sebab apabila hubungan informal lebih menonjol maka pada akhirnya pimpinan tidak akan mendapat respek dari bawahan dengan demikian pelaksanaan tugas akan terhambat.

Salah satu aksioma yang berlaku dalam suatu organisasi adalah semakin berhasil kelompok pimpinan membina suatu organisasi yang demokratis semakin menonjol pula hubungan yang bersifat informal, meskipun hubungan formal tidak boleh hilang sama sekali.

Pimpinan organisasi harus tahu dengan sifat organisasi yang dipimpinnya, harus tahu watak orangnya, filsafat managemen yang dianut, dan menemukan keseimbangan antara keduanya, sehingga anggota organisasi tersebut mempunyai Sense of Belonging dan Sense of Identification yang tinggi dalam hubungan dengan atasannya. Interaksi demikian harus terjalin antara atasan dan bawahan, sesame atasan dan sesame bawahan. Oleh karena para teoritikus organisasi menyatakan bahwa manusia dalam organisasi merupakan peranan penting, oleh Karena maju mundurnya sebuah organisasi sangat tergantung pada sifat-sifat dan kemampuan manusia.

FUNGSI – FUNGSI ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

Administrasi à berfungsi menentukan tujuan organisasi dan merumuskan kebijaksanaan umum

Manajemen à berfungsi melaksanakan kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka persiapan tujuan dalam bentuk-bentuk kebijaksanaan umum yang telah dirumuskan.

Tidak terlalu dibedakan antara fungsi administrasi dan manajemen à bahkan sama.

Fungsi administrasi bersifat menyeluruh dan berlaku bagi seluruh organisasi pada tingkat manajemen fungsi-fungsi bersifat deparlementer atau sektoral.

Hingga kita belum mempunyai kata sepakat yang bulat tentang fungsi-fungsi administrasi dan manajemen ditinjau dari segi klarifikaasinya dan terminologi yang dipergunakan. Sehingga ada perbedaan walaupun tidak prinsip. Ada 4 faktor yang menyebabakan timbulnya perbedaan-perbedaan yang tidak prinsip tersebut.

1. Kondisi masyarakat serta tahap kemajuannya dalam suasana sarjana tertentu menulis.

2.Filsafat hidup yang dianut.

3.Latar belakang pendidikannya

4.Perkembangan ilmu itu sendiri

Konsensus yang telah dicapai pada dasarnya kekhususan fungsi-fungsi tersebut dapat diklarifikasikan menjadi dua klasifikasi utama yaitu :

1. Fungsi –fungsi organik

2. Fungsi-fungsi pelengkap

Fungsi organik adalah semua fungsi yang mutlak harus dijalankan oleh administrasi dan manajemen, ketidakmampuan menjalankan fungsi-fungsi ini dapat menyebabkan matinya organisasi.

Fungsi Pelengkap adalah semua fungsi yang menghimpun dan tidak mutlak dijalankan organisasi, tetapi masih memungkin organisasi bisa berjalan.

Henry Fayol à mengatakan ada 5 fungsi administrasi dan manajemen:

1. Planning

2. Organizing

3. Commanding

4. Coordinating

5. Controlling

Luther Gullick:

1. Planning

2. Organizing

3. Staffing

4. Directing

5. Coordinating

6. Reporting

7. Budgeting

John Miles:

1. Direccting

2. Facillitation

George R. Terry

1. Planning

2. Organizing

3. Actuating

4. Controlling

Dari sekian banyak fungsi administrasi dan manajeman yang dikembangkan oleh pakar tersebut, ada benang merah atau titik kesamaan yang bisa dilihat diantaranya adalah:

1. Planning

2. Organizing

3. Controlling

MANAJEMEN

Managemen dapat kita definisikan sebagai suatu rangkaian tindakan dengan maksud untuk mencapai hubungan kerja sama yang rasional dalam sistem administasi. Sistem administrasi kita tujuakan pada ungkapan rangkaian tindakan guna mencapai tujuan.

Tindakan jika ditafsirkan secara luas, setiap perubahan (gerak) yang dimaksud untuk mencapai kerja sama yang rasional. Termasuk dalam pengertian ini adalah perubahan atau kegiatan yang terjadi sebagai akibat pengaruh tibal balik antara manusia atau pengaruh manusia atas benda-benda, misalnya dalam sistem pos, pertimbangan-pertimbangan dari pimpinan untuk mengawasi stafnya. Semua ini termasuk dalam pengertian tindakan.

Perkataan dengan maksud dalam definisi tadi mempunyai arti bahwa ada perbedaan antara rangkaian tindakan-tindakan yang dimaksudkan untuk mancapai kerja sama yang rasionil, dengan tindakan-tindakan yang kenyataan demikian.

KOONTZ dan O DONNEL merumuskan managemen sebagai suatu usaha untuk mendapatkan hal-hal yang dikerjakan melalui usaha orang lain.

Kedua pendapat tersebut di atas dapat dibandingkan dengan dua pendapat sarjana Indonesia

SONDANG P. SIAGIAN mendefinisikan managemen sebagai kemampuan atau keterampilan memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian suatu tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain, sedangkan THE LIANG menyatakan bahwa managemen merupakan suatu program yaitu rangkaian kegiatan penataan yang nerupa penggeraan fasilitas kerja agar tujuan kerja sama benar-benar tercapai.

Dapat juga dikatakan bahwa managemen adalah :

Kemampuan atau keterampilan utnuk memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapai tujuan melaui kegiatan-kegiatan orang lain.

Dengan demikian dapat pula dikatakan managemen merupakan inti daripada administrasi karena memang managemen merupakan alat pelaksana utama dari pada administrasi.

Perlu pula diketahui bahwa managemen tidak malaksanakan sendiri kegiatan-kegiatan yang bersifat operasional, melainkan mengatur tindakan-tindakan pelaksanaan oleh sekelompok orang yang disebut bawahan. Dengan perkataan lain, bahwa adminitrasi dan managemen tidak dapat dipisah-pisahkan, hanya kegiatan yang dapat dibedakan.

Dilihat dari segi fungsional, administrasi mempunyai dua tugas utama :

1. Menentukan tujuan menyeluruh yang hendak dicapai (Organization goal).

2. Menentukan kebijaksanaaan umum yang mengikat seluruh organisasi (General and overall policies).

Managemen pada hakekatnya untuk melakukan semua kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan dalam batas-batas kebijakan yang telah ditentukan dalam tingkat administrasi. Jelas hal ini tidak berarti bahwa managemen tidak boleh menentukan tujuan, akan tetapi yang ditentukan pada tingkat managemen hanya boleh bersifat departemental atau sektoral.

Hal yang disebutkan di atas menunjukan bahwa managemen merupakan aspek dari pada administrasi, oleh karenanya adminitrasi lebih luas dari pada managemen.

Pada bagan di bawah ini digambarkan hubungan antara administrasi, organisasi dan managemen, kepemimpianan, pengambilan keputusan dan hubungan antar manusia.

1. Organisasi

2. Administrasi

3. Managemen

4. Kepemimpinan

5. Pengambilan Keputusan

6. Hubungan antar manusia

Additional

1. Organisasi

a. Wadahnya

b. Proses

2. Administrasi

a. Menentukan tujuan

b. Menentukan kebujaksanaan

c. Administrasi adalah merupakan kulitnya dan managemen adalah merupakan intinya.

d. Administrasi menentukan tujuan dan kebijaksanaan umum organisasi

3. Managemen

a. Mengatur tindakan pelaksanaan

b. manajemen melakukan tindakan-tindakan yang telah ditentukan oleh administrasi.

c. merupakan wadah adalah tempat dimana semua kegiatan tersebut dilakukan.

d. Kegiatan tersebut akan dapat dilaksanakan dengan baik apabila diatur oleh pimpinan yang baik pula.

4. Kepemimpinan

a. Kegiatan tersebut akan dapat dilaksanakan dengan baik apabila diatur oleh pimpinan yang baik pula.

b. Suatu organisasi akan berhasil apabila pemimpin tersebut dapat mengatur bawahannya dengan baik,

c. sehingga dengan demikian terciptalah kerja sama yang baik pula

d. Maju mundurnya organisasi akan sangat tergantung dari pada orang-orang yang berada dalam organisasi tersebut.

e. Kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting dalam managemen. Oleh karena itu dikatakan bahwa kepemimpinan tersebut adalah inti dari pada managemen.

5. Pengambilan Keputusan

a. Keputusan adalah merupakan inti dari kepemimpinan, karena kepemimpinan memegang peranan yang sangat besar dalam organisasi. Analisis masalah dan pengambilan keputusan adalah merupakan kegiatan pimpinan yang dapat dijumpai dalam semua tingkat dan semua managemen.

b. kegiatan pimpinan yang dapat dijumpai dalam semua tingkat dan semua managemen

c. Keputusan adalah suatu perbuatan (sikap) pemilihan dari sejumlah kemungkinan alternatif dan sejumlah alternative tersebut tidak harus dipilih semua, dipilih beberapa dan atau dipilih satu saja

6. Hubungan antar manusia

a. Inti yang terkecil dari administrasi adalah hubungan antar manusia yang merupakan kewajiban pimpinan dalam kelompok organisasi menciptakan serangkaian hubungan antara orang-orang dalam suatu organisasi sendiri yang bersifat intern dan pihak-pihak luar organisasi dan bersifat ekstern.

b. Dengan perkataan lain hubungan yang perlu diciptakan dan dibina meliputi hubungan antar orang-orang dalam organisasi dan antara organisasi dengan pihak luar.

c. Dalam administrasi hubungan intern itu diklasifikasikan sebagai “ human relation” sedangkan hubungan yang bersifat ekstern itu disebut “ public relation”.

PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

MATERI KULIAH KEEMPAT

TEORI ORGANISASI DAN ADMINISTRASI

  • Dr. S. P. Siagian M. P. A dalam bukunya filsafat administrasi menyatakan bahwa organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formil terikat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan mana terdapat seorang/beberapa orang yang disebut atasan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.,
  • Menurut James L. Gibson, Jhon M. Ivencevich, dan James H. Donnely Jr mengatakan bahwa organisasi adalah kesatuan yang memungkinkan anggota mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai melalui tindakan individu secara terpisah. (James L. Gibson, Jhon M. Ivencevich, dan James H. Donnely Jr, organisasi, Jilid I, Edisi kelima, Terj.Penerbit erlangga,1985).

Manusia atau individu merupakan anggota dari suatu organisasi dan akan memperoleh hasil yang lebih besar daripada dikerjakan sendiri karena anggota lain dalam organisasi ikut berperan dalam mencapai hasil tersebut.

Mengapa Organisasi Dibutuhkan:

Organisasi dibutuhkan sebagai alat untuk mencapai tujuan.organisasi mempunyai dua buah pengertian yang tidak terpisahkan sebagai suatu keutuhan,bagaikan dua sisi mata uang.

  1. Organisasi mempunyai pengertian sebagai wadah

Organisasi sebagai wadah bersifat statis karena merupakan bagan organisasi yang mewadahi seluruh anggotanya dan tempat dimana kegiatan-kegiatan administrasi dan managemen dilaksanakan.

  1. Organisasi mempunyai pengertian sebagai suatu proses

Organisasi sebagai proses dinamis. Organisasi selalu bergerak untuk mencapai tujuan organisasi. Organisasi sebagai proses dinamis karena harus mengadakan pembagaian tugas kepada para anggotanya. Juga harus memberikan tanggung jawab, wewenang dan mengadakan kerjasama baik kedalam ataupun di luar organisasi dalam rangka mencari keberhasilan organisasi.

Model Organisasi

1. Model Organisasi Tertutup

Model ini memiliki beberapa istilah yang lain diantaranya adalah model Birokrasi, Hirarkies Formal, Rasional dan Mekanistis. Kerangka model ini telah mengalami 3 kali pergeseran teori dasarnya yakni teori birokratik, manajemen ilmiah dan manajemen administrasi.

Ciri-ciri dari model organisasi yang tertutup adalah :

a. Tugas-tugas rutin akan berlangsung dalam kondisi yang stabil

b. Adanya spealisasi tugas

c. Sarana (cara pelaksanaan tugas yang baik) ditekankan

d. Komplik dalam organisasi ditengahi oleh puncak pimpinan

e. Pertanggung jawaban ditekankan

f. Loyalitas seorang anggota lebih dituntut untuk bagian organisasi dimana ia bekerja

g. Organisasi dipandang sebagai suatu struktur hirarkis

h. Pengetahuan menyeluruh hanya dimilki oleh para puncak pimpinan

i. Interaksi antar anggota organisasi cenderung bersifat vertikal

j. Gaya interaksi diarahkan pada hubungan pemisahan yang jelas antara atasan dengan bawahan dengan aspek kepatuhan dan kepatuhan pada perintah

k. Loyalitas dan kepatuhan pada organisasi dan atasan sangat ditekakankan.

l. Segi citra internal sangat penting, dimana status seseorang umumnya ditentukan oleh rangking dan jabatan resminya.

2. Model Organisasi Terbuka

Model organisasi terbuka juga memilki tiga aliran pembentuk kerangka modelnya, yaitu : aliran hubungan antar manusia sebagai aliran pertama, kedua, perkembangan bidang organisasi yang lebih baru. Ketiga, aliran kepustakaan yang memandang organisasi sebagai unit fungsi dari lingkungannya.

Ciri atau karakteristik dari model ini adalah :

  1. Tugas-tugas tak rutin terjadi dalam kondisi yang tak stabil
  2. Penyelesaian kerja sangat ditekankan
  3. Konflik interen organisasi diselesaikan oleh interaksi antar anggota sendiri
  4. “tanggung jawab bersama” sangat ditekankan
  5. Tanggung jawab dan loyalitas perseorangan hanya diperuntukan organisaasi secara keseluruhan
  6. Organisasi dianggap sebagai struktur jaringan kerja yang lentur
  7. Pengetahuan ada disetiap bagian organisasi
  8. Interaksi antar anggota organisasi yang horizontal sama baiknya dengan yang vertikal
  9. Gaya interaksi ditujukan pada penyelesaian tugas dengan aspek petunjuk atau nasehat.
  10. Penyelesaian tugas dengan mutu tinggi dapat ditekankan
  11. Citranya dapat bersifat eksternal

Perubahan dan Inovasi

Why do organizations grow?.

Why should they grow?.

The reasons of organizations grow are:

  1. Organizations goals : pertumbuhan adalah tujuan utama di dalam organisasi karena memungkinkan perusahaan untuk menyediakan suatu lini produk, menemui tantangan baru dan menjadi suatu unit yang lebih lengkap.
  2. Executive advancement: pertumbuhan sering diperlukan untuk menarik dan mendapatkan manajer yang berkualitas.
  3. Economic health: Many executives have found that firms must grow to stay economically healthy.

Beberapa alasan organisai harus bertumbuh: (Bpk Martaini Huseini, p:83)

  1. Keinginan untuk menjadi lengkap.
  2. Mobilitas para eksekutif
  3. faktor ekonomis
  4. kemampuan menjaga kelangsungan hidup.

Organizations feel compelled to grow, but how much and how large?

Organisasi yang besar membutuhkan skala ekonomi yang besar pula, artinya banyak sumber-sumber yang dipakai, hirakrkinya lebih mekanistis, lebih vertikal bahkan horizontal, kompleks, memiliki pasar yang stabil dan para stakeholdernya harus profesional.

Organisasi yang ‘kecil’ dengan ukurannya yang kecil biasanya lebih responsif, pangsa pasarnya terbatas dan jelas strukturnya lebih ramping dan lebih organik serta para stake holdernya lebih spesialis.

Perubahan dalam organisasi sangat dipengaruhi oleh tiga faktor

  1. Teknologi organisasi yaitu apa yang dilakukan organisasi dan bagaimana ia melakukannya
  2. Tugas lingkungan dimana organisasi harus berfungsi
  3. Bagaimana orang-orang dalam organisasi bereaksi dan berinteraksi terhadap teknologi, lingkungan dan sebagainya. Organisasi lama cenderung menjaga kestabilan (satutus quo), sedangkan organisasi baru cenderung melakukan inovasi.

Informasi dan Intelegensia Dalam Organisasi

Informasi dan intelegensia digunakan untuk melakukan perubahan organisasi. Stafford Bear mendefinisikan informasi sebagai “ apa yang mengubah kita”. Menurutnya suatu orgnisasi bisa mati karena kebanyakan informasi.

Menurut James Caroll bahwa politik dan administrasi dimasa yang akan datang akan dikuasi mereka yang memiliki informasi dan pengetahuan dan bukan oleh mereka yang memiliki kekayaan dan kekuasaan resmi.

Caroll menunjukan menguatnya aspek politik dan administrasi seperti pers, telekomunikasi, pendidikan, transportasi, lingkungan hidup, konsumerisme sebagai bukti bergesernya”aspek politik kebendaan” oleh “aspek politik pengetahuan”.

Pengawasan dan Otoritas Dalam Organisasi

Gaya pengawasan dan otoritas harus berubah mengikuti perubahan organisasi . Menurut Morris Janowizt menyarankan agar model lama dan tertutup dari gaya pengawasan dan otoritas militer yang tradisional (mempunyai segi mendominasi) sudah tidak cocok lagi dengan lingkungan sekarang ini.

Struktur organisasi menurut Stephen P. Robbins adalah struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor kepada siapa dan mekanisme koordinasi yang formal serta pola interaksi yang harus diikuti.

Hari Lubis dan Martaini Huseini mengemukakan struktur suatu organisasi digambarkan pada peta atau skema organisasi. Skema ini memberikan gambaran mengenai keseluruhan kegiatan serta proses yang terjadi pada suatu organisasi.

Terdapat 4 komponen dasar yang merupakan kerangka dalam memberikan definisi dari struktur organisasi, yaitu:

  1. struktur organisasi memberikan gambaran mengenai pembagian tugas serta tanggung jawab kepada individu maupun bagaian-bagaian pada suatu organisasi.
  2. struktur organisasi memberikan gambaran mengenai hubungan pelaporan yang ditetapkan secara resmi dalam suatu organisasi.
  3. struktur organisasi menetapkan pengelompokkan individu menjadi bagian dari organisasi dan pengelompokkan tersebut menjadi suatu bagan organisasi yang utuh.(komponen 1,2 dan 3 adalah elemen statis)
  4. Struktur organisasi juga menerapkan sistem hubungan dalam organisasi yang memungkinkan tercapainya komunikasi, koordinasi dan pengintegrasian segenap kegiatan suatu organisasi, baik kearah vertikal maupun horizontal. (elemen statis)

Pengambilan Keputusan Dan Administrasi Organisasi

Proses administrasi ialah proses-proses keputusan yaitu memisahkan unsur-unsur tertentu dalam keputusan para anggota organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur organisasi yang teratur dalam memiliki dan menentukan unsur-unsur tersebut dan menyampaikannya pada para anggota organisasi yang bersangkutan.

Keputusan-keputusan yang dibuat oleh organisasi bagi individu biasanya:

1. Menegaskan fungsinya , yaitu ruang lingkup dan sifat umum dari tugas-tugasnya

2. Menjatahkan wewenang, yaitu menentukan siapa yang harus memilki kekuasaan didalam organisasi itu untuk mengambil keputusan lebih lanjut bagi individu.

3. Menentukan batas-batas lain, seperti yang diperlukan untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan sejumlah individu didalam organisasi.

Beberapa Masalah Administrasi

A.Beberapa asas administratif yang diterima, antara lain :

  1. Efisiensi administratif ditingkatkan dengan spesialisasi tugas diantara angota-anggota kelompok itu.
  2. Efisiensi ditingkatkan dengan mengatur anggota kelompok itu dalam suatu hirarki otoritas yang pasti (kesatuan komanda)
  3. Efisiensi administratif ditingkat atas dengan membatasi jangkauan pengendalian pada titik manapun dalam hirarki pada sampai jumlah yang terkecil (rentang kendali)
  4. Efisiensi administratif ditingkatkan dengan mengelompokan para pekerja demi tujuan-tujuan pengendalian yang sesuan dengan, tujuan, proses, siapa yang dilayani.

B. Beberapa pendekatan terhadap teori administrasi

Tugas pertama dari teori administrasi adalah mengembangkan seperangkat konsep yang akan memungkinkan deskripsi dari segi yang relevan dengan teori, tentang situasi-situasi administratif. Agar berguna dari segi ilmiah maka konsep-konsep ini harus operasional yaitu harus cocok dengan fakta-fakta atau situasi yang diamati dengan cara empiris. Oleh karena itu teori administrasi harus berhubungan dengan persoalan-persoalan pundamental seperti :

  1. Apa batas-batas kwantitas pengetahuan yang diakumpulakan dan diterapkan oleh akal manusia
  2. Berapa cepat pengetahuan dapat diasimilasikan
  3. Bagaimana spealisasi dalam organisasi administrasi harus dihubungkan dengan spealisaasi pengetahuan yang mendominasi struktur pekerjaan dalam masyarakat.
  4. Bagaimana keperluan akan interkomunikasi informasi dipengaruhi oleh cara-ara spealisasi dalam organisasi itu.

Keempat persolan diatas barangkali menupakan “terra incognita” (daerah tak dikenal) bagi teori administrasi, oleh karena itu perlu dijembatani.

PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

MATERI PERKULIAHAN KELIMA

TEORI ORGANISASI DAN ADMINISTRASI

  • Dr. S. P. Siagian M. P. A dalam bukunya filsafat administrasi menyatakan bahwa organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formil terikat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan mana terdapat seorang/beberapa orang yang disebut atasan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.,
  • Menurut James L. Gibson, Jhon M. Ivencevich, dan James H. Donnely Jr mengatakan bahwa organisasi adalah kesatuan yang memungkinkan anggota mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai melalui tindakan individu secara terpisah. (James L. Gibson, Jhon M. Ivencevich, dan James H. Donnely Jr, organisasi, Jilid I, Edisi kelima, Terj.Penerbit erlangga,1985).

Manusia atau individu merupakan anggota dari suatu organisasi dan akan memperoleh hasil yang lebih besar daripada dikerjakan sendiri karena anggota lain dalam organisasi ikut berperan dalam mencapai hasil tersebut.

Mengapa Organisasi Dibutuhkan:

Organisasi dibutuhkan sebagai alat untuk mencapai tujuan.organisasi mempunyai dua buah pengertian yang tidak terpisahkan sebagai suatu keutuhan,bagaikan dua sisi mata uang.

  1. Organisasi mempunyai pengertian sebagai wadah

Organisasi sebagai wadah bersifat statis karena merupakan bagan organisasi yang mewadahi seluruh anggotanya dan tempat dimana kegiatan-kegiatan administrasi dan managemen dilaksanakan.

  1. Organisasi mempunyai pengertian sebagai suatu proses

Organisasi sebagai proses dinamis. Organisasi selalu bergerak untuk mencapai tujuan organisasi. Organisasi sebagai proses dinamis karena harus mengadakan pembagaian tugas kepada para anggotanya. Juga harus memberikan tanggung jawab, wewenang dan mengadakan kerjasama baik kedalam ataupun di luar organisasi dalam rangka mencari keberhasilan organisasi.

Model Organisasi

3. Model Organisasi Tertutup

Model ini memiliki beberapa istilah yang lain diantaranya adalah model Birokrasi, Hirarkies Formal, Rasional dan Mekanistis. Kerangka model ini telah mengalami 3 kali pergeseran teori dasarnya yakni teori birokratik, manajemen ilmiah dan manajemen administrasi.

Ciri-ciri dari model organisasi yang tertutup adalah :

m. Tugas-tugas rutin akan berlangsung dalam kondisi yang stabil

n. Adanya spealisasi tugas

o. Sarana (cara pelaksanaan tugas yang baik) ditekankan

p. Komplik dalam organisasi ditengahi oleh puncak pimpinan

q. Pertanggung jawaban ditekankan

r. Loyalitas seorang anggota lebih dituntut untuk bagian organisasi dimana ia bekerja

s. Organisasi dipandang sebagai suatu struktur hirarkis

t. Pengetahuan menyeluruh hanya dimilki oleh para puncak pimpinan

u. Interaksi antar anggota organisasi cenderung bersifat vertikal

v. Gaya interaksi diarahkan pada hubungan pemisahan yang jelas antara atasan dengan bawahan dengan aspek kepatuhan dan kepatuhan pada perintah

w. Loyalitas dan kepatuhan pada organisasi dan atasan sangat ditekakankan.

x. Segi citra internal sangat penting, dimana status seseorang umumnya ditentukan oleh rangking dan jabatan resminya.

4. Model Organisasi Terbuka

Model organisasi terbuka juga memilki tiga aliran pembentuk kerangka modelnya, yaitu : aliran hubungan antar manusia sebagai aliran pertama, kedua, perkembangan bidang organisasi yang lebih baru. Ketiga, aliran kepustakaan yang memandang organisasi sebagai unit fungsi dari lingkungannya.

Ciri atau karakteristik dari model ini adalah :

  1. Tugas-tugas tak rutin terjadi dalam kondisi yang tak stabil
  2. Penyelesaian kerja sangat ditekankan
  3. Konflik interen organisasi diselesaikan oleh interaksi antar anggota sendiri
  4. “tanggung jawab bersama” sangat ditekankan
  5. Tanggung jawab dan loyalitas perseorangan hanya diperuntukan organisaasi secara keseluruhan
  6. Organisasi dianggap sebagai struktur jaringan kerja yang lentur
  7. Pengetahuan ada disetiap bagian organisasi
  8. Interaksi antar anggota organisasi yang horizontal sama baiknya dengan yang vertikal
  9. Gaya interaksi ditujukan pada penyelesaian tugas dengan aspek petunjuk atau nasehat.
  10. Penyelesaian tugas dengan mutu tinggi dapat ditekankan
  11. Citranya dapat bersifat eksternal

Perubahan dan Inovasi

Why do organizations grow?.

Why should they grow?.

The reasons of organizations grow are:

  1. Organizations goals : pertumbuhan adalah tujuan utama di dalam organisasi karena memungkinkan perusahaan untuk menyediakan suatu lini produk, menemui tantangan baru dan menjadi suatu unit yang lebih lengkap.
  2. Executive advancement: pertumbuhan sering diperlukan untuk menarik dan mendapatkan manajer yang berkualitas.
  3. Economic health: Many executives have found that firms must grow to stay economically healthy.

Beberapa alasan organisai harus bertumbuh: (Bpk Martaini Huseini, p:83)

  1. Keinginan untuk menjadi lengkap.
  2. Mobilitas para eksekutif
  3. faktor ekonomis
  4. kemampuan menjaga kelangsungan hidup.

Organizations feel compelled to grow, but how much and how large?

Organisasi yang besar membutuhkan skala ekonomi yang besar pula, artinya banyak sumber-sumber yang dipakai, hirakrkinya lebih mekanistis, lebih vertikal bahkan horizontal, kompleks, memiliki pasar yang stabil dan para stakeholdernya harus profesional.

Organisasi yang ‘kecil’ dengan ukurannya yang kecil biasanya lebih responsif, pangsa pasarnya terbatas dan jelas strukturnya lebih ramping dan lebih organik serta para stake holdernya lebih spesialis.

Perubahan dalam organisasi sangat dipengaruhi oleh tiga faktor

  1. Teknologi organisasi yaitu apa yang dilakukan organisasi dan bagaimana ia melakukannya
  2. Tugas lingkungan dimana organisasi harus berfungsi
  3. Bagaimana orang-orang dalam organisasi bereaksi dan berinteraksi terhadap teknologi, lingkungan dan sebagainya. Organisasi lama cenderung menjaga kestabilan (satutus quo), sedangkan organisasi baru cenderung melakukan inovasi.

Informasi dan Intelegensia Dalam Organisasi

Informasi dan intelegensia digunakan untuk melakukan perubahan organisasi. Stafford Bear mendefinisikan informasi sebagai “ apa yang mengubah kita”. Menurutnya suatu orgnisasi bisa mati karena kebanyakan informasi.

Menurut James Caroll bahwa politik dan administrasi dimasa yang akan datang akan dikuasi mereka yang memiliki informasi dan pengetahuan dan bukan oleh mereka yang memiliki kekayaan dan kekuasaan resmi.

Caroll menunjukan menguatnya aspek politik dan administrasi seperti pers, telekomunikasi, pendidikan, transportasi, lingkungan hidup, konsumerisme sebagai bukti bergesernya”aspek politik kebendaan” oleh “aspek politik pengetahuan”.

Pengawasan dan Otoritas Dalam Organisasi

Gaya pengawasan dan otoritas harus berubah mengikuti perubahan organisasi . Menurut Morris Janowizt menyarankan agar model lama dan tertutup dari gaya pengawasan dan otoritas militer yang tradisional (mempunyai segi mendominasi) sudah tidak cocok lagi dengan lingkungan sekarang ini.

Struktur organisasi menurut Stephen P. Robbins adalah struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor kepada siapa dan mekanisme koordinasi yang formal serta pola interaksi yang harus diikuti.

Hari Lubis dan Martaini Huseini mengemukakan struktur suatu organisasi digambarkan pada peta atau skema organisasi. Skema ini memberikan gambaran mengenai keseluruhan kegiatan serta proses yang terjadi pada suatu organisasi.

Terdapat 4 komponen dasar yang merupakan kerangka dalam memberikan definisi dari struktur organisasi, yaitu:

  1. struktur organisasi memberikan gambaran mengenai pembagian tugas serta tanggung jawab kepada individu maupun bagaian-bagaian pada suatu organisasi.
  2. struktur organisasi memberikan gambaran mengenai hubungan pelaporan yang ditetapkan secara resmi dalam suatu organisasi.
  3. struktur organisasi menetapkan pengelompokkan individu menjadi bagian dari organisasi dan pengelompokkan tersebut menjadi suatu bagan organisasi yang utuh.(komponen 1,2 dan 3 adalah elemen statis)
  4. Struktur organisasi juga menerapkan sistem hubungan dalam organisasi yang memungkinkan tercapainya komunikasi, koordinasi dan pengintegrasian segenap kegiatan suatu organisasi, baik kearah vertikal maupun horizontal. (elemen statis)

Pengambilan Keputusan Dan Administrasi Organisasi

Proses administrasi ialah proses-proses keputusan yaitu memisahkan unsur-unsur tertentu dalam keputusan para anggota organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur organisasi yang teratur dalam memiliki dan menentukan unsur-unsur tersebut dan menyampaikannya pada para anggota organisasi yang bersangkutan.

Keputusan-keputusan yang dibuat oleh organisasi bagi individu biasanya:

4. Menegaskan fungsinya , yaitu ruang lingkup dan sifat umum dari tugas-tugasnya

5. Menjatahkan wewenang, yaitu menentukan siapa yang harus memilki kekuasaan didalam organisasi itu untuk mengambil keputusan lebih lanjut bagi individu.

6. Menentukan batas-batas lain, seperti yang diperlukan untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan sejumlah individu didalam organisasi.

Beberapa Masalah Administrasi

Beberapa asas administratif yang diterima, antara lain :

  1. Efisiensi administratif ditingkatkan dengan spesialisasi tugas diantara angota-anggota kelompok itu.
  2. Efisiensi ditingkatkan dengan mengatur anggota kelompok itu dalam suatu hirarki otoritas yang pasti (kesatuan komanda)
  3. Efisiensi administratif ditingkat atas dengan membatasi jangkauan pengendalian pada titik manapun dalam hirarki pada sampai jumlah yang terkecil (rentang kendali)
  4. Efisiensi administratif ditingkatkan dengan mengelompokan para pekerja demi tujuan-tujuan pengendalian yang sesuan dengan, tujuan, proses, siapa yang dilayani.

PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

MATERI KULIAH KEENAM

BIROKRASI DI INDONESIA

Pendahuluan

Apabila kita ditanya tentang organisasi apakah yang paling dibutuhkan dalam hidup ini, maka jawabannya kita adalah pasti: birokrasi. sejak sebelum lahir sampai dengan meninggal kita yang hidup di dunia modern, akan senantiasa berurusan dengan institusi pemerintah yang kita kenal dengan nama birokrasi.

Manusia bersentuhan dengan birokrasi ketika Bapak/Ibunya ke KUA disaat pernikahan, setelah itu disaat melahirkan akan bersentuhan dengan rumah sakit yang mengeluarkan tanda bukti lahir yang kemudian diharuskan untuk membentuk Akte Kelahiran maka orang tua kita kembali bersentuhan dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. kemudian disaat kita tumbuh semakin besar kita akan memasuki sekolah, kita bersentuhan dengan birokrasi pendidikan sampai dengan kita lulus sekolah akan bersentuhan dengan dunuia kerja kita memerlukan birokrasi dan itu berlangsung sepanjang hayat samapi kita meninggal dunia kita membutuhkan birokrasi sebagai catatan kematian.

BIROKRASI:PENGERTIAN DAN EKSISTENSI

Sesungguhnya dengan subyek ilmu pengetahuan yang lain, sesungguhnya eksistensi –baik secara rill maupun sebagai subjek ilmu pengetahuan-dapat dikatakan masih relatif baru. birokrasi secara institusional, muncul setelah manusia mulai mengenal bentuk negara modern. sedangkan sebagai obyek kajian ilmu pengetahuan, kajian terhadap birokrasi mulai dilakukan pada waktu di sekitar revolusi Prancis pada abad ke- 18 (1760 –an). istilah birokrasi diperkenalkan oleh filosofi Perancis Baron de Grimm dari asal kata ” bureau” yang berarti meja tulis di mana para pejabat (saat itu) bekerja dibelakanngnya (Albrow:1970). kita mengatahui dari sejarah bahwa pemerintahan Perancis (dan negara eropa lainnya) pada saat itu dikenal memiliki kinerja yang sangat buruk, serta mengekploitasi rakyatnya secara berlebihan. para pejabat sebagai raja. gemar mengadakan pesta mewah di tengah kelaparan rakyat.

Secara sederhana birokrasi dapat diartikan sebagai suatu organ/institusi pelaksana kegiatan pemerintahan dalam sebuah negara, sebagaimana didefenisikan oleh Yahya Muhaimin (1980) bahwa birokrasi adalah ”keseluruhan aparat pemerintah, sipil maupun militer yang melakukan tugas membantu pemerintah dan menerima gaji dari pemerintah karena statusnya itu”.

Walaupun sebenarnya konsep birokrasi sudah ada di zaman sebelum birokrasi modern ada, pada zaman romawi dan yunani kuno sudah ada. dalam paradigma pemikiran tentang bagaimana birokrasi lahir, para ahli pemerintahan berpendapat bahwa pada umumnya tedapat dua mainstream pemikiran.

Mainstream 1: Birokrasi Lahir Sebagai Alat Kekuasaan

Mainstream pemikiran menyebutkan bahwa yang kuat harus dilayani oleh para pembantu (aparat) yang cerdas dan dapat dipercaya (loyal). konsep pemikiran ini banyak diilhami olrh pemikiran politik Nicolo Machiavelli yang menyarankan bahwa apabila penguasa ingin kekuasaan berjalan efektif, maka ia harus memiliki organ aparatur yang solid, kuat, profesional dan kokoh.

dengan demikian, birokrasi dibentuk sebagai sarana bagi penguasan untuk mengimplementasikan kekuasaan (power) dan kepentingan (interest) mereka dalam mengatur kehidupan negara.

Mainstream 1: Birokrasi Lahir dan Dibentuk Karena Kebutuhan masyarakat untuk Dilayani

Menurut mainstream pemikiran ini, birokasi itu ada karena memang rakyat menghendaki eksistensi mereka untuk membantu masyarakat mencapai tujuan-tujuan tertentu yang ditetapkan bersama. Dengan demikian yang menetukan ada tidaknya dalam kehidupan masyarakat adalah kebutuhan mereka akan lembaga bertugas menyelenggarakan pelayanan publik.

Kebutuhan akan pelayanan publik (public service) yang dijalankan birokrasi akan berjalan seiring kebutuhan kolektif (collective needs) dari para anggota masyarakat terhadap jenis pelayanan tertentu. pada masyarakat pedesaan (rural society) misalnya, kebutuhan kolektif berbeda dengan masyarakat perkotaan (urban society), sehingga jenis organisasi yang melayani masyarakat desa berbeda dengan masyarakat kota. seperti dinas pertanian, dan juga dinas kebersihan dulu itu tidak diperlukan tapi sekarang seiring dengan bertambah kompleknya masalah persampaham maka dinas kebersihan sesuatuyang mutlak pada masyarakat perkotaan.

Dalam realitasnya yang nyata kedua mainstream tersebut tidaklah berjalan secara murni, pada setiap negara, pembentukan lembaga-lembaga birokrasi biasanya merupakan hasil perpaduan antara kebutuhan penguasa dan sekaligus kebutuhan masyarakat. hanya sedikit lembaga birokrasi yang lahir karena kebutuhan penguasa dan masyarakat.

Lembaga semacam CIA di Amerika, KGB (dulu dibekas Uni Soviet), dan Mossad di Israel cenderung lahir karena kebutuhan penguasa. Sementara Lembaga semacam Departemen Lingkungan Hidup, Departemen Peranan Wanita, Departemen Kesehatan, Departemen Koperasi dan Departemen Pendidikan hampir lahir di setiap negara karena masyarakat menghendakinya.

KULTUR SOSIAL DAN BIROKRASI

Membicarakan lahirnya birokrasi dalam suatu negara dengan pembahasan corak kultur dan sistem sosial masyarakat. kedua faktor itu (kultur budaya dan sistem sosial) memberikan pengaruh yang kuat terhadap bentuk, struktur, kinerja dan sistem nilai birokrasi di masing-masing negara. negara-negara Asia misalnya dikenal memiliki jenis birokrasi yang ”patrimonial” karena pengaruh budaya mereka yang masih patrimonialistik. pada negara-negara yang otoriter yang menggunakan birokrasi sebagaialat kekuasaan di kenal dengan istilah ”bureuacratic polity” atau bahkan ”bureaucratic authoritarian” karena sistem sosio-kultural yang menempatkan birokrasi sebagai mesin otoritas dan mesin politik. sedangkan negara-negara maju dikenal istilah ”birokrasi rasional (rational bureaucracy)” karena sistem sosiokultural di negara-negara maju telah berjalan secara rasional.

Pada negara-negara yangtidak mengalami penjajahan maka akan berkembang sesuai dengan model sosio kultural negara tersebut dan apabila negara yang mengalami penjajahan sedikit banyak banyak dipengaruhi budaya dan model birokrasi penjajah. Cina dipengaruhi oleh semangat konfusianisme yang cenderung elitis dengan hirarki dan struktur yang tegas membedakan atas dan bawahan sehingga corak operasionalnya bersifat komando (commanding operation style). sementara Jepang disebut ”ringsei” dimana draft keputusan dalam birokrasi berasal dari bawah dalam suatu birokrasi kemudian diputuskan secara santun oleh atasn dengan beberpa modifikasi yang diperlukan. sementara di AS dan Eropa dipenaruhi oleh corak budaya setempat yang egaliter dan demokratis.

TEORI BIROKRASI WEBER:KONSEPSI DAN TELAAH KRITIS

Teori birokrasi dari max weber dipercaya oleh sebagian besar ahli pemerintahan sebagai salah satu teori birokrasi utama yang berpengaruh terhadap semua organ birokrasi hampir disetiap negara pada saat ini. Gagasan-gagasan weber tentang birokrasi rasional dianut oleh hampir sebagian besar pemerintah, baik yang demokratis maupun otoriter.

Pada dasarnya weber (1992) mengemukakan pemikiran bahwa birokrasi rasional adalah sebuah konsepsi birokrasi yang muncul atas dasar kaidah-kaidah otoritas hukum bukan karena sebab lain, seperti tradisional maupun otoritas kharismatis.

Perlu diketahui, weber membedakan adanya tiga tipe otoritas:

1. Otoritas Tradisional

Otoritas yang bertumpu pada kepercayaan dan rasa hormat pada tradisi dan orang-orang yang mengemban pelaksanaan tradisi.dalam otoritas tradsional, sang pemimpin mendapatkan hak-hak istimewa secara otomatis, dalam arti dia tidak membutuhkan legalitas formal dari para pengikutnya. Pemimpin mendapatkan hak dan kedudukan karena tradisi belaka. Contoh dari otoritas ini adalah otoritas yang dimiliki oleh pemimpin adat, pemimpin agama, maupun pemimpin sekte tertentu.

2. Otoritas Kharismatis

Otoritas yang bertumpu pada keyakinan terhadap pengabdian, kdepahlawanan, jasa dan kemampauan yang luar biasa dari seseoang. Dalam otoritas ini seseorang taat dan patuh karena ia dipercaya memiliki kelebihan-kelebihan khusus yang tidak dimiliki orang lain.ketaat dalam hal ini biasanya bersifat mutlak, dalam arti apapun yang dilakukan oleh pemimpin akan selalu dianggap benar oleh para pengikutnya.ketaan dalam otoritas ini bersifat emosial karena para pengikut akan rela berbuat bagi apa ]

saja bagi pemimpinnya.

3. Otoritas Legal

Otoritas berdasarkan pada keyakinan akan tata hukum yang diciptakan secara rasional dan juga pada kewenangan seseorang yang melaksanakan tata hukum itu sesuai prosedur yang ditetapkan. dalam otoritas ini seorang taat pad aorang lain karena memang hukum menentukan demikian dan dia teikat kepada ketentuan hukum. oleh karena ketaatan dalam otoritas bersifat impersonal. siapapun saja dapat ditaati dan menjadi pemimpin sepanjang memenuhi standar prosedur hukum yang menyebabkan dia memiliki hak secara sah untuk memerintah orang lain.

Atas ketiga otoritas itu. Weber memberikan catatan bahwa tidak ada bentuk murni dari ketiga tipe ideal yang terpisahkan dalam sejarah. Yang ada adalah campuran dari dua atau ketiganya, dengan salah satu tipe cenderung dominan.

OTORITAS LEGAL SEBAGAI DASAR BIROKRASI RASIONAL.

Sistem kekuasaan legal adalah (legal authority) merupakan dasar birokrasi ala Weber.

1. Para staf administrasi secara pribadi adalah bebas. Mereka hanya menjalankan tugas-tugas impersonal dalam jabatannya. dengan demikian pekerjaan sesuai dengan apa yang telah ditentukan saja, juga tidak dapat diperintah diluar bidang tugasnya.

2. Ada hierarki jabatan yang jelas. Pada masing-masing hirearki itu melekat tugas-tugas, tanggungjawab dan kewenangan sesuai dengan tingkatannya.

3. Fungsi-fungsi jabatan diperinci dengan jelas. jadi ada job description yang menjadi tugas poko (tupok) dari masing-masing posisi jabatan dalam birokrasi

4. Pejabat birokrasi diangkat atas dasar kontrak. dengan sistem ini pembatasan periodisasi dan evaluasi jabatan.

5. Para pejabat diseleksi atas dasar kualifikasi profesional, atas dasr merit system.

6. Para pejabat digaji dengan uang dan diberi pensiun sesua kedudukan dalam hirerki.

7. Pekerjaan pejabat adalah pekerjaan satu-satunya, dengan demikian tidak diperkenankan rangkap jabatan baik dalam institusi pemerintah maupun swasta.

8. Ada struktur karier yang memungkinkan kenaikan pangkat melalui senioritas, prestasi atau penilaian sesuai kebutuhan atasan

9. Pejabat tidak dapat mengambil kedudukan sebagai milik pribadi, begitupun sumber-sumbernya itu (fasilitas, anggran dan wewenang) dengandemikian ada impersonalitas dalam jabatan )pemisahan urusan pribadi dan dinas) dalam birokrasi

10. Pejabat publik tunduk pada suatu pengendalian yang dipersatukan oleh sistem yang disipliner.

KRITIK TERHADAP EMIKIRAN WEBER.

1. Struktur yang berjenjang. struktur ini cenderung tidak efisien secara organisatoris karena banyak mata rantai yang harus dilalui dalam pengambilan keputusan, ada disorientasi pejabat dan cenderung memikirkan atasan maka dikenal asal bapak senang, dan mengabaikan masyarakat.

2. Adanya pemusatan/perhatian yang spesifik (emphasizing specification unit), dengan memiliki tujuan dan bentuk yang spesifik akan cenderung memiliki ego sendiri-sendiri, dan cenderung memetingkan unitnya (semangat/ego corp yang muncul)

3. Bentuk yang mirip militer, model yang kaku dan bersifat komando yang semua berasal dari atas, hal ini mengakibatkan pegwai rendah tidak akan berkembang dengan optimal karena selalu menunggu perintah dari atasan.

4. Penekanan pada aspek legalitas (emphasizing legal aspects), penekanan pada asopek formalitas menyebabkan birokrasi kehilangan esensi dalam setiap kinerja mereka, yang penting bagaiman tugas secara formal sudah terpenuhi, sedangkan apa hasilnya dan kinerja mereka sudah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat tidak menjadi pertimbangan utama. seperti kasus kedung ombo, indo rayon di Sumatera Utara, freeport papua.

TIGA TUGAS POKO BIROKRASI

1. Memberikan pelayanan umum (service), yang besifat rutin kepada masyarakat seperti perijinan, perlindungan dan pemeliharaan fasilitas umum

2. Melakukan pemberdayaan (empowering), terhadap masyarakat untuk mencapai kemajuan yanglebih baik, seperti melakukan pembimbingan, konsultasi, menyediakan modal dan fasilitas usaha, seta melaksanakan fasilitas pendidikan.

3. Melakukan pembangunan (development),membangun infrastruktur, telekomunikasi, perdangangan dan sebagainya


PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

MATERI PERKULIAHAN KEENAM

KEBIJAKAN PUBLIK

Definisi Kebijakan:

Menurut Thomas R Dye: Apa yang dilaksanakan dan apa yang tidak dilaksanakan oleh pemerintah.

Menurut Andersen: Satu rangkaian kegiatan dan maksud tertentu yang diikuti oleh seorang atau satu perangkat (aktor) dalam mengatasi masalah mengenai suatu hal.

Menurut Nakamura: Serangkaian instruksi dari pembuat keputusan kepada pelaksana kebijakan yang menjelaskan tujuan dan cara-cara mencapainnya.

BEBERAPA ASPEK KEBIJAKAN PUBLIK

Ada dua aspek kebijakan

1. Policy merupakan praktek sosial, ia bukan merupakan even yang tunggal /terisolasi.

2. Policy adalah suatu peristiwa yang ditimbulkan untuk mendamaikan pihak-pihak yang berkomplik.

Public Policy dan Ilmu Politik

Ilmu politik memusatkan perhatiannya pada struktur institusional misalnya, Pemda, DPR, MPR, DPRD. Dengan demikian menerangkan institusi dimana kebijakan publik itu dibuat.

Ada beberapa alasan mengapa ilmu politik memberikan perhatian yang besar terhadap kebijakan publik.

1. Kebijakan publik dipelajari untuk alasan yang benar-benar murni

2. Kebijakan publik dipelajari untuk alasan-alasan yang profesional (menyelesaikan masalah-masalah praktis secara profesional)

3. Kebijakan publik dipelajari dengan tujuan-tujuan politik ( disini politik memajukan tingkat kesadaran politik dan meningkatkan kwalitas kebijakan publik)

Kebijakan Publik dan Birokrasi

Kebijakan publik tidak bisa dipisahkan dengan birokrasi, umumnya penguasa politik mendelegasikan urusan-urusan perencanaan dan pelaksanaan pada birokrasi sedangkan penguasa politik memusatkan perhatiannya pada urusan pemilihan kebijakan

Kebijakan Publik dan Administrasi Negara

Perencanaan dan pelaksanaan adalah upaya administrasi hal ini membuktikan bahwa politik tidak bisa terpisah dengan administrasi . Politik dalam praktek sama halnya dengan administrasi negara. Dengan demikian administrasi negara dengan kebijakan publik merupakan dua bidang yang saling mengisi.

Ruang lingkup kebijakan publik adalah :

1. Suatu proses pormulasi kebijakan, implementasi kebijakan dan evaluasi kebijkan.

2. Suatu strategi untuk mengoptimalkan dan memilih alternatip-alternatip

3. Suatu atribut yang jelas untuk membedakan antara kebijakan yang bersifat relatip kesauatu kebijakan yang jelas dari bidang-bidang fungsional tertentu, misalnya kesehatan, pendidikan.

4. Memerlukan kecakapan-kecakapan untuk analisis ekonomi, diagnosa politik dan evaluasi program

5. Mempunyai komitmen dan pengetahuan terhadap nilai-nilai dan kepentingan masyarakat umum. Ruang lingkup ini belum direvisi

Ruang lingkup kebijakan setelah direvisi

1. Adanya partisipasi masyarakat publik

2. Adanya kerangka kerja

- Apakah tujuan yang ingin diapai

- Bagaimana dengan nilai-nilai yang perlu dipertimbangkan

- Apakah sumber-sumbernya mendukung

- Bagaimana faktor lingkungan mendukung

- Bagaimana strateginya

3. Adanya strategi kebijakan

- Sampai sejauh mana kompromi dimungkinkan

- Kepentingan siapa yang diutamakan

4. Adanya kejelasan tentang kepentingan masyarakat

5. Adanya pelembagaan lebih lanjut dari kemampuan kebijakan publik

6. Adanya isi kebijakan dan evaluasinya

Model-Model Formulasi Kebijakan

1. Model Elit

Dalam model ini kebijakan merupakan referensi para elit, dengan demikian yang terlihat hanya merupakan politi elit.

2. Model Kelompok

Model ini melihat kebijakan sebagai keseimbangan kelompok, pengaruh kelompok ditentukan oleh : jumlah anggotanya, kesejahtraaanya, kekuatan organisasinya, kepemimpinannya, ekses-ekses pembuat keputusasnnya.

3. Model Keseimbangan

Kebijakan merupakan hasil adari produk lembaga , pemerintah meminjamkan institusinya kepada para pembuat kebijakan.

4. Model Proses

Kebijakan merupakan sebagai proses dan aktivitas politik

5. Model Rasionalisme

Dalam model ini kebijakan sebagai penciptaan tujuan yang efisien, kebijakan yang rasional ini memilih alternatip-alternatip yang efisien.

6. Model Increamental

Model ini kebijakan dianggap sebagai kelanjutan masa lalu

7. Model Sistem

Model ini kebijakan merupakan hasil dari suatu sistem

GAYA-GAYA PENETAPAN KEBIJAKAN

Model Anderson

Model ini merupakan suatu proses penetapan kebijakan yang didalamnya dua orang atau lebih, yang memiliki kekuasaan yang relatif seimbang, mengubah tujuan-tujuan atau kepentingan-kepentingan mereka yan gsaling berbeda bai sebagian maupun selurusnya, sehingga menimbulkan bargaining atau tawar menawar. Ada 3 (tiga) bentuk bergaris, yakni negosiasi, memberi – menerima dan kompromi, bargaining dapat berlangsung secara aksplisit maupun implisit. Kalau secara eksplisit seorang aktor mengungkapkan keinginnya secara terus terang (biasanya persoalan antar bangsa), sementara itu bargaining implisit dilakukan dilakukan secara tidak terus terang atau tidak langsung (menyangkut kepentingan elit politik).

Model Vroom dan Yetton

Model Vroom dan Yetton ini terdapat dua buah modal pokok yang dapat dibuat, yakni model otoriter, terjadi ketika dominasi pembuatan kebijakan oleh sekelompok kecil antar, dan model demokrasi dalam arti terlibatnya relatif cukup banyak kelompok antar secara berarti. Di antara kedua model ekstrem ini di tengah ada model konsultatif.

Kontinum gaya penetapan kebijakan Vroom dan Yetton









…………………………..+……………………………...

otoriter konsultatif demokrasi

Model Thomson

Di sini modelnya diturunkan menjadi model kebijakan. Ada empat buah model yang ditawarkannya yang dibuat atas dua hal, yaitu kepastian pengetahuan policy maker tentang hubungan sebab akibat dari seluruh aspek persoalan kebijakan dan kepastian policy maker tentang preferensi hasil yang akan diperoleh melalui kebijakan tersebut. Ada 4 gaya dalam model ini, yaitu gaya perhitungan, gaya pertimbangan, gaya kompromi dan gaya inspirasi.

Preferensi Hasil

Pasti

Tak Pasti

Pengetahuan tentang hubungan sebab-akibat

Pasti

Perhitungan

Kompromi

Tak Pasti

Pertimbangan

Inpsirasi

Tidak ada komentar: